Rabu, 10 September 2014

The example of engineering ethics decision matrix

Setiap kali kenaikan harga BBM kita selalu panik dan terpikir untuk mencari sumber energi alternatif. Karena kita tahu, ketergantungan negeri ini terhadap bahan bakar minyak (BBM) dan gas sangat tinggi. Sedangkan cadangan minyak bumi Indonesia hanya sembilan miliar barel (Kemen. ESDM, 2013) yang diperkirakan habis selama 18 tahun dengan laju produksi rata-rata 500 juta barel per tahun.
Pemerintah telah berupaya guna mengatasi persoalan kekurangan energi yang mendekati krisis ini. Di antaranya diversifikasi dan konservasi energi. Diversifikasi energi atau penganekaragaman pemakaian energi dengan meningkatkan pemanfaatan  energi:nuklir, surya, biomassa, angin, air dan panas bumi. Sedangkan konservasi energi meliputi pemanfaatan energi yang efisien dan menerapkan manajemen energi di semua sektor yaitu sektor industri, transportasi, rumah tangga dan komersial.
Terdapat keinginan untuk mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) untuk mengimbangi penurunan penggunaan energi fosil. Salah satu jenis EBT yang kemungkinan dikembangkan adalah energi nuklir. Pengembangan ini dilakukan mengingat beberapa kelebihan dari energi nuklir, diantaranya, bahan bakarnya tidak mahal dan ramah lingkungan. Energi yang dihasilkan sangat besar dan tidak mempunyai efek gas rumah kaca serta hujan asam.
Energi nuklir bisa dijadikan pendamping sumberdaya energi berbasis hidrokarbon. Kedua energi tersebut bisa memenuhi kebutuhan energi nasional untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Mempertimbangkan perbandingan 20 gram uranium setara dengan 2 ton batu bara, menyebabkan negara-negara maju berlomba-lomba membangun PLTN untuk mendukung kemajuan bangsanya. Fakta menunjukkan bahwa negara yang sudah memiliki PLTN mempunyai tingkat ekonomi yang kuat dan ketersediaan energi mereka terjamin. Disamping itu udara tetap bersih, tidak tercemari polusi Karena PLTN bersifat rendah emisi karbon.
Ketersediaan energi listrik Indonesia masih jauh dari cukup bahkan untuk aktivitas konsumsi sekalipun. Nilai konsumsi energi listrik rakyat Indonesia 588 KWh perkapita yang menempati nomor tiga terendah di ASEAN. Sedangkan dari sisi elektrifikasi jaringan listrik di Indonesia baru menjangkau 67 persen rakyat Indonesia. Angka 67 persen belum mempertimbangkan kualitas, kuantitas dan realibilitasenergi listrik yang tersalurkan.
Dengan kondisi listrik yang demikian, Indonesia harus mengejar pembangunan infrastruktur listrik. Pembangunan pembangkit dengan kapasitas besar menjadi agenda utama. Saat ini memprioritaskan pembangunan PLTU batubara untuk mengejar penyediaan energi listrik.
Sindonews.com - PT PLN (persero) menegaskan dalam draft Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2012-2021, belum ada rencana pemerintah membuat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Tanah Air.
Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengakui, pemerintah saat ini membutuhkan pengembangan sistem kelistrikan berjangka panjang hingga 10 tahun untuk mengakomodasi proyek listrik nasional secara menyeluruh. Namun, pembangkit energi nuklir tersebut belum akan dikembangkan di negara ini. 
“Selain biaya, keputusan pembangunan PLTN membutuhkan pertimbangan dari berbagai aspek, kebijakan energi, keselamatan nuklir, penerimaan sosial, budaya, perubahan iklim dan perlindungan lingkungan,” kata Nur Pamudji saat ditemui harian SINDO dalam acara Coffee Morning di Direktorat Jenderal Kelistrikann Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (07/02/2013).
Disamping itu, masih banyak hambatan lain jika pembangkit nuklir tersebut dimasukan dalam RUKN. Hambatan tersebut, diantaranya terkait biaya capital, biaya radioactive waste management dan decommissioning, serta biaya nuclear liability.
Nur Pamudji juga menjelaskan, dalam studi bersama antara perseroan dengan perusahaan listrik luar negeri yang dilakukan tujuh tahun lalu, memproyeksikan bahwa biaya pembangunan PLTN mencapai USD1.700 sen/kW atau USD2.300 sen/kW. Adapun biaya tersebut dihitung berdasarkan biaya bunga pinjaman selama konstruksi. 
“Bahkan angka itu masih terlalu rendah jika dibandingkan negara lain. Di negara lain angka pembangunannya jauh lebih tinggi,” ungkap Nur Pamudji.
Kemampuan SDM serta penguasaan teknologi nuklir yang dimiliki BATAN sekarang ini, menjadi modal utama dalam mendirikan PLTN dalam waktu dekat. Indonesia harus mempunyai sikap jelas dalam menghadapi kemungkinan krisis listrik di masa depan.
Menjadikan energi nuklir sebagai solusi mengatasi krisis merupakan pilihan yang terbaik.

Analisa:
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) memiliki manfaat yang besar. Akan tetapi pemanfaatannya tanpa memenuhi kriteria dapat membahayakan kehidupan makhluk hidup di sekitar PLTN. Seorang engineer dalam melaksanakan pekerjaan harus memenuhi etika yang dalam konteks ini memenuhi National Society of Professional Engineers (NSPE) Code of Ethics.
Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Teknologi ini sangat dibutuhkan dan merupakan teknologi yang efisien dalam  penerapannya. Akan tetapi, ada beberapa kendala untuk menjalankannya, diantaranya: Biaya capital, biaya radioactive management, dan decommisioning, serta biaya niclear ability. Dimana penerapannya tanpa perhitungan matang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan. Dalam pembangunan PLTN, diperlukan berbagai insinyur yang ahli dalam bidangnya.Tidak hanya dalam bidang nuklir, namun juga bidang lingkungan, kimia, mesin, dll. Sehingga Semua sektor dikerjakan oleh yang memang ahli di bidangnya. Selain itu, pengelolaan limbah harus sangat diperhatikan. Karena limbah PLTN dapat bersifat radioaktif. Pengelolaan yang buruk dapat menyebabkan rusaknya lingkungan sekitar. Seorang insinyur harus bekerja dengan jujur. Sebagaimana kita tahu, di Indonesia sering terjadi kasus korupsi terutama padap proyek yang besar. Tindakan buruk ini apabila terjadi pada PLTN dapat membahayakan kelangsungan hidup di sekitar area PLTN.



Dalam kasus ini saya menjadi seorang fisikawan dengan keahlian di bidang nuklir, bekerja sama dengan insinyur lainnya untuk membuat dan mengaktifkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Namun dana yang diberikan pemerintah tidak cukup untuk membiayai seluruh perawatan PLTN. Salah satunya biaya pengolahan limbah  radioaktif yang merupakan bahan berbahaya tidak dilakukan secara efektif.



This is the example of of engineering ethics decison matrix
























Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes